(Anak-anak sedang membaca di salah satu tama di Kota
Bandung)
Buku adalah jendela dunia pepatah ini memang benar
adanya. Kenapa? karena semua informasi yang kita butuhkan terdapat pada kertas
kertas kusam dengan aroma yang menyengat dihidung ketika dibuka, dibungkus
rapih oleh sampul yang tertimbun debu dalam kolom-kolom rak sebuah
perpustakaan. Tapi buku sebagai sumber informasi ini jarang tersentuh oleh
manusia. Apa kami sudah lupa caranya membaca? atau kami sudah tidak butuh buku
lagi?. Jika kita masuk kedalam perpustakaan atau toko buku banyak sekali
buku-buku yang berjajar rapih, tapi pengunjungnya sangat sedikit.
Pada dasarnya manusia itu adalah makhluk yang
penasaran akan suatu hal. Untuk memuaskan rasa ingin taunya itu diperlukanlah
membaca. Membaca buku itu tidak perlu dari hal-hal yang berat. Pertama dari hal
yang kita sukai saja dulu, atau dari hal benar-benar kita ingin tau. Pasti kita
ingin membaca informasi itu walaupun hanya satu atau dua lembar. Itu awal yang
baik untuk menumbuhkan minat baca. Selanjutnya kita akan menemukan titik yang
menyenangkan dalam membaca sehingga membaca bukan sebagai hobi sebagian orang
saja, tetapi membaca adalah kebutuhan setiap orang.
Kita ambil contoh, pada saat kita diberi PR oleh guru di sekolah, untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut kita mau tidak mau pasti akan membaca walaupun buku bacaannya adalah buku pelajaran, tapi itu juga merupakan kegiatan membaca bukan?. Contoh lainnya kita penasaran kenapa sih bisa terjadinya tsunami atau bencana bencana lainnya. Nah, pasti kita baca buku yang terkait dengan awal mula terjadinya tsunami atau bencana lainnya.
Pemerintah sudah mengencarkan minat baca masyarakatnya
dengan menyelenggarakan perpustakaan desa, taman bacaan, bazar buku dll. Tinggal
kita sebagai generasi muda yang memanfaatkan fasilitas itu sebagai bekal kita
mewujudkan indonesia cerdas. Coba kita lihat negara-negara maju yang minat
bacanya tinggi. Mereka menjadikan buku adalah sumber utama dalam mendapatkan
informasi. Pada saat mereka makan, menunggu kereta, saat bosan, mereka mengisi
waktu dengan membaca. Coba kita ikuti jejak positif dari negara maju itu, daripada
kita ngobrol ngalor ngidul lebih baik kita baca buku dan jangan baca hanya satu
buku saja. Kita baca berbagai referensi agar wawasan kita luas. Jangan jadikan
buku adalah sesuatu yang kuno pada zaman yang serba canggih ini. Tapi, jadikanlah
buku sebagai jendela dunia, agar kita tidak tertipu oleh gemerlapnya dunia.
Membaca membuat kita banyak tau akan hal yang sebelumnya kita tidak ketahui.
Yuk baca buku mulai dari sekarang :)
Salam literasi